Bagaimanakah Rasanya Berbahasa Inggris Bercita Rasa Bahasa Inggris?
Pada kali kesempatan ini, saya akan menyajikan sepotong cita rasa berbahasa Inggris. Kita akan mencoba mengecap bagaimana rasanya kita berbicara bahasa Inggris bercita rasa bahasa Inggris.
Sebelum, kita mencicipi rasanya dan menyantap hidangan yang disajikan, mari kita perhatikan beberapa ujaran kalimat dan pertanyaan umum dalam bahasa Indonesia berikut:
1. Saya sedang main internet.
2. Saya sangat suka bahasa Inggris.
3. Saya pernah melihat hantu .
4. Ada makanan dari ibu Inem.
5. Saya main ke rumah teman kemarin.
6. Saya dan keluarga saya pergi ke Jakarta pekan lalu.
7. Lengan saya patah.
8. Apakah kamu barusan potong rambut?
9. Kamu sekolah di mana?
10. Saya sarapan jam 6.
Beberapa pernyataan ataupun pertanyaan bahasa Indonesia diatas, apabila di terjemahkan ke dalam bahasa Inggris, mungkin kebanyakan pembelajar bahasa Inggris akan menerjemahkan menjadi terlihat atau terdengar seperti berikut:
1. I am playing Internet.
2. I very much like English language.
3. I ever saw a ghost.
4. There's food from Mrs. Inem
5. I played to my friend's house yesterday.
6. I and my family went to Jakarta last weekend.
7. My arm is broken.
8. Did you cut your hair?
9. Where is your school?
10. I am breakfast at 6:00.
Kalimat ataupun pertanyaan terjemahan bahasa Inggris diatas terlihat dan terdengar bahasa Inggris, tapi "bercita rasa bahasa Indonesia".
Hal serupa pernah terjadi pada teman saya Keith yang berasal dari Skotlandia. Dia yang saya ketahui ingin sekali bisa berbahasa Indonesia. Saat itu kami sedang mencoba salah satu masakan di Semarang. Kemudian, saya menanyakan pendapat nya tentang makanan yang barusan dia cicipi.
Langit : "Bagaimana rasanya? "
Keith : "Bagus."
Saya, dan mungkin kalian juga, berpikir kenapa Keith menjawab dengan kata "bagus".
Dalam bahasa Inggris, dialog di atas berbunyi seperti di bawah ini.
Langit : "How does it taste? "
Keith : "It's good ."
Hal tersebut dikarenakan kata "enak" dalam bahasa Inggris, kita bisa menggunakan kata "good".
Keith berbahasa Indonesia, tapi ber "cita rasa bahasa Inggris."
Kata bagus untuk menyatakan rasa enak buat Keith tidak aneh dan lucu, tapi jawaban "bagus" terdengar aneh dan lucu di telinga orang Indonesia.
Demikian pula kalau kita berbahasa Inggris, tapi bercita rasa bahasa Indonesia akan terdengar aneh dan lucu di telinga penutur asli bahasa Inggris.
Hal ini terjadi karena bahasa pertama atau bahasa ibu sangat berpengaruh dalam hal kita menguasai bahasa lainnya, utamanya bahasa asing. Hal serupa tidak hanya terjadi tatkala kita berbicara bahasa Inggris, tapi juga terjadi tatkala kita berbicara bahasa Indonesia.
Misalnya, dua kalimat berikut terpengaruh dengan pola kalimat bahasa daerah masing-masing ketika berbahasa Indonesia seperti di bawah ini:
1. "Kamu punya mobil, di parkir di mana?"
2. "Anak yang pinter sendiri di kelas adalah adikku."
Seharusnya kalimat bahasa Indonesia yang benar dan lazim digunakan akan berbunyi;
1. Di mana kamu memarkir mobilmu?
"Kamu punya mobil" seharusnya "mobilmu"
2. Anak yang paling pintar itu adalah adikku.
"pinter sendiri" seharusnya "paling pintar "
Cita rasa bahasa Inggris adalah cara dan kebiasaan umum para penutur asli mengungkapkan suatu ujaran.
Sebagai contoh gambaran lainnya agar sobat memahami sebuah cita rasa yaitu dua kata seperti perempuan dan wanita, kedua kata ini memiliki arti yang sama. Jika ada seorang bule berkata pada sobat,"Saya adalah seorang perempuan karir".
Bagaimana "rasanya" terdengar di telinga sobat? Apakah yang dikatakan bule tersebut salah? Apakah menurut tata bahasa Indonesia salah? Jawaban sobat menjawab pengertian suatu cita rasa dalam berbahasa.
Sekarang, kita kembali pada sepuluh kalimat contoh di atas.
Bagaimanakah sebaiknya ke sepuluh kalimat dan pertanyaan diatas diterjemahkan dalam bahasa Inggris yang bercita rasa bahasa Inggris.
Berikut sajian kalimat bercita rasa bahasa Inggris, silakan menikmati!
I am playing Internet.
Kalimat bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika ingin mengungkapkan suatu kegiatan membuka laman atau membaca artikel atau lainnya secara online. Ungkapan I am playing Internet bisa bermakna "saya sedang memainkan Internet."
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris mengikuti gaya dan pola bahasa daerah atau bahasa Indonesia. Meskipun ungkapan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya sangat kental bahasa Indonesianya.
Seharusnya kalimat di atas diterjemahkan;
I am browsing the Internet atau
I am surfing the Internet.
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan ini ketika ketika ingin mengungkapkan suatu kegiatan membuka laman atau membaca artikel atau lainnya secara online.
2. Saya sangat suka bahasa Inggris.
I very much like English language. atau seringnya
I very like English.
Kalimat bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika ingin mengungkapkan kesukaan akan sesuatu dengan tingkat rasa suka yang lebih dari biasanya.
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris secara kata perkata mengikuti pola kalimat bahasa Indonesianya. Meskipun ungkapan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya begitu kental bahasa Indonesianya. Penutur asli jarang menggunakan ungkapan ini.
Seharusnya kalimat di atas tersebut di terjemahkan;
I like English very much. atau
I like English a lot.
Penutur asli, khususnya orang Amerika, umumnya menggunakan ungkapan ini ketika ketika ingin mengungkapkan kesukaan akan sesuatu dengan tingkat rasa suka yang lebih dari biasanya.
Frasa very much ataupun very tidak umum diletakkan antara Subyek I dan verb like, tapi diletakkan setelah obyek English oleh para penutur asli.
Sedangkan, untuk frasa English language, kita tidak perlu menuliskan kata language untuk kata bahasa Inggris karena dalam kata English itu sendiri sudah mengandung arti bahasa Inggris.
3. Saya pernah melihat hantu.
I ever saw a ghost.
Kalimat bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika menceritakan pengalaman yang terjadi pada satu waktu di masa lalu.
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris secara kata perkata mengikuti pola kalimat bahasa Indonesianya. Meskipun ungkapan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya bahasa Indonesianya cukup kental. Penutur asli jarang menggunakan ungkapan ini.
Seharusnya kalimat di atas tersebut di terjemahkan;
I have seen a ghost atau
I once saw a ghost.
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan ini ketika menceritakan pengalaman yang terjadi pada satu waktu di masa lalu dibandingkan menggunakan kata ever.
Kata " ever" sebaiknya tidak digunakan dalam menunjukkan kata "pernah" dalam kalimat positif, kecuali menunjukkan penegasan. Misalnya, she is the most beautiful girl I have ever seen.
Kata ever biasanya digunakan penutur asli pada kalimat negatif dan pertanyaan.
Misalnya,
Nothing ever happens to me in the evening.
4. Ada makanan dari ibu Inem.
There's food from Mrs. Inem
Kalimat bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika memberitahukan pada orang lain kalau seseorang telah mengantarkan makanan.
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris secara kata perkata mengikuti pola kalimat bahasa Indonesianya. Meskipun ungkapan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya bahasa Indonesianya cukup kental. Ungkapan "Ada makanan dari ibu Inem" adalah umum dan berterima di telinga orang Indonesia tapi aneh dan lucu di telinga penutur asli bahasa Inggris karena penutur asli jarang menggunakan ungkapan ini.
Seharusnya kalimat di atas tersebut di terjemahkan;
We've got some food from Mrs. Inem. atau
Mrs. Inem gave us some food.
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan ini ketika memberitahukan pada orang lain kalau seseorang telah mengantarkan makanan.
5. Saya main ke rumah teman kemarin.
I played to my friend's house yesterday.
Kalimat bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika menceritakan kalau penutur telah mengunjungi tempat tinggal seseorang dalam waktu singkat. Kata main sering digunakan untuk menggantikan kata berkunjung lantaran kata ini sangat lazim digunakan penutur asli bahasa Indonesia. kata "play" pada konteks kalimat di atas bermakna "memainkan atau "mempermainkan". Bayangkan kalau kita "mempermainkan" rumah teman kita. Hehehe :)
Seharusnya kalimat di atas tersebut di terjemahkan;
I visited my friend yesterday.
I dropped by my friend's house yesterday.
I stopped by my friend's house yesterday.
I came by my friend's house yesterday.
I came over to my friend's house yesterday.
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan-ungkapan ini ketika dia meceritakan pada orang lain kalau dia telah bertandang mengunjungi tempat tinggal seseorang.
6. Saya dan keluarga saya pergi ke Jakarta pekan lalu.
I and my family went to Jakarta last weekend.
Frasa bahasa Inggris I and family ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika memberitahukan pada orang lain kalau dia dan orang lain, dalam hal ini keluarga, melakukan suatu kegiatan. Terjemahan ini sering terjadi lantaran susunan kata dalam frasa I and family mengikuti susunan frasa bahasa Indonesianya, saya dan keluarga saya. Frasa "I and my family" tidak berterima dan umum di telinga penutur asli bahasa Inggris.
Seharusnya kalimat tersebut di terjemahkan;
My family and I went to Jakarta last weekend.
Penutur asli umumnya menggunakan frasa "my family and I" untuk mengungkapkan frasa bahasa Indonesia "Saya dan keluarga saya"
7. Lengan saya patah.
My arm is broken.
Kalimat bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika penutur mengalami kecelakaan pada salah satu anggota tubuhnya.
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris secara kata perkata mengikuti pola kalimat bahasa Indonesianya. Meskipun ungkapan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya terasa sekali bahasa Indonesianya.
Seharusnya kalimat tersebut di terjemahkan;
I break my arm (terjadi sekarang ) atau
I broke my arm (sudah terjadi)
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan-ungkapan ini ketika dia menceritakan kecelakaan yang mengakibatkan salah satu anggota tubuhnya sakit atau terluka.
Mungkin kalimat "I break my arm" terdengar janggal di telinga kita. Seolah-olah kita sengaja mematahkan lengan kita sendiri, tapi begitulah cara dan kebiasaan penutur asli mengungkapkannya.
8. Apakah kamu barusan potong rambut?
Did you cut your hair?
Pertanyaan bahasa Inggris ini acap kali digunakan para pembelajar ketika penutur menanyakan seseorang yang baru saja tampak berpenampilan baru dengan potongan rambutnya.
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris secara kata perkata mengikuti pola kalimat bahasa Indonesianya. Pertanyaan "Did you cut your hair? bermakna "apakah kamu barusan memotong rambutmu (sendiri?) "
Meskipun ungkapan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya terasa sekali bahasa Indonesianya.
Seharusnya kalimat tersebut di terjemahkan;
Did you have your hair cut? atau
Did you get your hair cut?
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan pertanyaan ini ketika dia menanyakan seseorang yang baru saja terlihat berpenampilan baru dengan potongan rambutnya.
"Did you have your hair cut?"atau "Did you get your hair cut?"
bermakna "apakah barusan rambutmu dipotong (=orang lain memotong rambut mu)? "
9. Kamu sekolah di mana?
Where is your school?
Pertanyaan bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika penutur ingin mengetahui dimanakah lawan bicara bersekolah atau dimanakah sekolah orang tersebut belajar.
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris secara kata perkata persis seperti pada kalimat bahasa Indonesianya. Pertanyaan Where is your school?" bermakna "dimana (letak/lokasi) sekolah mu". Padahal maksud si penanya bukan seperti itu.
Meskipun pertanyaan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya terasa sekali bahasa Indonesianya.
Seharusnya kalimat tersebut di terjemahkan;
Where do you go to school? atau
Where do you study?
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan pertanyaan ini ketika dia menanyakan seseorang belajar di sekolah mana.
10. Saya sarapan jam 6.
I am breakfast at 6.
Kalimat bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika penutur ingin memberitahukan kalau dia biasanya sarapan pada jam tersebut.
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris secara kata perkata persis seperti pada kalimat bahasa Indonesianya. Ungkapan I am breakfast bermakna "Saya adalah makanan yang disajikan di pagi hari". Padahal maksud si penanya bukan seperti itu.
Meskipun pertanyaan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya terasa kental sekali bahasa Indonesianya.
Seharusnya kalimat tersebut di terjemahkan;
I have breakfast at 6. atau
I eat breakfast at 6.
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan-ungkapan ini ketika dia mengungkapkan kebiasaan dia sarapan di pagi hari.
Kata understand ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika penutur merespon pertanyaan Do you understand?. Jawaban understand terjadi lantaran si penutur terpola dengan bahasa Indonesianya.
Seharusnya students menjawab Yes, I do atau Yes, we do. Atau lazimnya menjawab " I do" atau "we do"
Respon, Yes, I do jika merujuk diri sendiri, Yes, we do bila merujuk secara bersamaan, berterima dikalangan penutur asli bahasa Inggris.
Kata ready ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika penutur merespon pertanyaan Are you ready?. Jawaban ready terjadi lantaran si penutur terpengaruh pola dalam bahasa Indonesianya.
Seharusnya students menjawab Yes, I am atau Yes, we are. Atau lazimnya menjawab I am atau we are.
Respon, Yes, I am jika merujuk diri sendiri, Yes, we are bila merujuk secara bersamaan, berterima dikalangan penutur asli bahasa Inggris.
Frasa yes, I have, atau lebih sering I have, kerap kali digunakan para pembelajar ketika penutur merespon pertanyaan Do you have...?. Jawaban ini terjadi lantaran si penutur menerjemahkan kata perkata mengikuti cara penuturannya dalam bahasa Indonesianya.
Seharusnya Lisa menjawab "Yes, I do"
Respon ini lebih berterima di kalangan penutur aslinya.
Serupa dengan penjelasan sebelumya, Respon My hobby is ...terpengaruh dengan bahasa Indonesianya sehingga ujaran ini terjadi. Meskipun secara tata bahasa tidak ada yang salah. Respon ini tercium aroma bahasa Indonesianya.
Seharusnya Lisa menjawab "I like swimming"
Atau cara lainnya Lisa bisa menjawab:
" I do like swimming"
" I love swimming"
" I am keen on swimming"
Sebenarnya jawaban Lisa diatas tidak salah, hanya saja jarang penutur asli pada umumnya menjawab pertanyaan tentang hobi dengan jawaban demikian.
Mari kita latihan!
Coba terjemahkan beberapa kalimat di bawah ke dalam bahasa Inggris bercita rasa bahasa Inggris!
Singkatnya, saya garis bawahi bahwa cita rasa berbahasa bukan berbicara mengenai benar atau tidaknya sebuah ujaran, ungkapan, kalimat ataupun pertanyaan menurut kacamata tata bahasa, tapi lebih kepada bagaimanakah suatu ungkapan bahasa tersebut lazim digunakan oleh penutur aslinya.
Tuliskan jawaban sobat dikolom komentar dibawah!
1. Saya sedang tidak enak badan.
2. Saya masuk angin.
3. Saya main henpon.
4. Jari saya teriris.
5. Bahasa Inggris saya tidak begitu lancar.
6. Saya ngga pintar komputer.
7. Saya ngga bisa besok.
8. Baju itu cocok di kamu.
9. Kamu barusan mengecat kamarmu.
10. Kamu bekerja di perusaan mana?
Sebagai contoh dalam bahasa Indonesia berikut, misalnya "Komputer ini terkoneksi secara daring." Kata 'daring' menurut tata bahasa Indonesia adalah benar dan baku, akan tetapi tidak berterima secara umum oleh para kalangan penutur asli bahasa Indonesia. Orang Indonesia sudah terlanjur akrab dengan istilah online.
Contoh lainnya, pertanyaan Jam berapa sekarang? sudah sangat akrab ditelinga kita dan berterima oleh penutur asli bahasa Indonesia meskipun kita tahu bahwa pertanyaan ini tidak baku menurut tata bahasa dalam bahasa Indonesia. Padahal pertanyaan yang baku menurut tata bahasa adalah Pukul berapakah sekarang?
Setiap bahasa di seluruh penjuru dunia memiliki cita rasanya masing-masing. Ketika kita salah membubuhkan cita rasanya, maka rasa bahasa tersebut akan terasa aneh di lidah, err.. maksudnya di telinga penutur asli.
Sebelum, kita mencicipi rasanya dan menyantap hidangan yang disajikan, mari kita perhatikan beberapa ujaran kalimat dan pertanyaan umum dalam bahasa Indonesia berikut:
1. Saya sedang main internet.
2. Saya sangat suka bahasa Inggris.
3. Saya pernah melihat hantu .
4. Ada makanan dari ibu Inem.
5. Saya main ke rumah teman kemarin.
6. Saya dan keluarga saya pergi ke Jakarta pekan lalu.
7. Lengan saya patah.
8. Apakah kamu barusan potong rambut?
9. Kamu sekolah di mana?
10. Saya sarapan jam 6.
Beberapa pernyataan ataupun pertanyaan bahasa Indonesia diatas, apabila di terjemahkan ke dalam bahasa Inggris, mungkin kebanyakan pembelajar bahasa Inggris akan menerjemahkan menjadi terlihat atau terdengar seperti berikut:
1. I am playing Internet.
2. I very much like English language.
3. I ever saw a ghost.
4. There's food from Mrs. Inem
5. I played to my friend's house yesterday.
6. I and my family went to Jakarta last weekend.
7. My arm is broken.
8. Did you cut your hair?
9. Where is your school?
10. I am breakfast at 6:00.
Kalimat ataupun pertanyaan terjemahan bahasa Inggris diatas terlihat dan terdengar bahasa Inggris, tapi "bercita rasa bahasa Indonesia".
![]() |
Bagaimana Rasa Citarasa bahasa Inggris - langitbirukata.com |
Kalimat bahasa Inggris bercita rasa bahasa Indonesia
Bagaimana kok bisa? Mari kita simak cerita berikut.Hal serupa pernah terjadi pada teman saya Keith yang berasal dari Skotlandia. Dia yang saya ketahui ingin sekali bisa berbahasa Indonesia. Saat itu kami sedang mencoba salah satu masakan di Semarang. Kemudian, saya menanyakan pendapat nya tentang makanan yang barusan dia cicipi.
Langit : "Bagaimana rasanya? "
Keith : "Bagus."
Saya, dan mungkin kalian juga, berpikir kenapa Keith menjawab dengan kata "bagus".
Dalam bahasa Inggris, dialog di atas berbunyi seperti di bawah ini.
Langit : "How does it taste? "
Keith : "It's good ."
Keith berbahasa Indonesia, tapi ber "cita rasa bahasa Inggris."
Kata bagus untuk menyatakan rasa enak buat Keith tidak aneh dan lucu, tapi jawaban "bagus" terdengar aneh dan lucu di telinga orang Indonesia.
Demikian pula kalau kita berbahasa Inggris, tapi bercita rasa bahasa Indonesia akan terdengar aneh dan lucu di telinga penutur asli bahasa Inggris.
Hal ini terjadi karena bahasa pertama atau bahasa ibu sangat berpengaruh dalam hal kita menguasai bahasa lainnya, utamanya bahasa asing. Hal serupa tidak hanya terjadi tatkala kita berbicara bahasa Inggris, tapi juga terjadi tatkala kita berbicara bahasa Indonesia.
Misalnya, dua kalimat berikut terpengaruh dengan pola kalimat bahasa daerah masing-masing ketika berbahasa Indonesia seperti di bawah ini:
1. "Kamu punya mobil, di parkir di mana?"
2. "Anak yang pinter sendiri di kelas adalah adikku."
Seharusnya kalimat bahasa Indonesia yang benar dan lazim digunakan akan berbunyi;
1. Di mana kamu memarkir mobilmu?
"Kamu punya mobil" seharusnya "mobilmu"
2. Anak yang paling pintar itu adalah adikku.
"pinter sendiri" seharusnya "paling pintar "
Pengertian Cita Rasa bahasa Inggris
Sebuah kalimat bahasa Inggris yang kita ujarkan bisa jadi benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya tidak sesuai dengan "lidah" penutur asli di negara berbahasa Inggris.Cita rasa bahasa Inggris adalah cara dan kebiasaan umum para penutur asli mengungkapkan suatu ujaran.
Sebagai contoh gambaran lainnya agar sobat memahami sebuah cita rasa yaitu dua kata seperti perempuan dan wanita, kedua kata ini memiliki arti yang sama. Jika ada seorang bule berkata pada sobat,"Saya adalah seorang perempuan karir".
Bagaimana "rasanya" terdengar di telinga sobat? Apakah yang dikatakan bule tersebut salah? Apakah menurut tata bahasa Indonesia salah? Jawaban sobat menjawab pengertian suatu cita rasa dalam berbahasa.
Sekarang, kita kembali pada sepuluh kalimat contoh di atas.
Bagaimanakah sebaiknya ke sepuluh kalimat dan pertanyaan diatas diterjemahkan dalam bahasa Inggris yang bercita rasa bahasa Inggris.
Berikut sajian kalimat bercita rasa bahasa Inggris, silakan menikmati!
Kalimat bercita rasa bahasa Inggris
1. Saya sedang main internet.I am playing Internet.
Kalimat bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika ingin mengungkapkan suatu kegiatan membuka laman atau membaca artikel atau lainnya secara online. Ungkapan I am playing Internet bisa bermakna "saya sedang memainkan Internet."
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris mengikuti gaya dan pola bahasa daerah atau bahasa Indonesia. Meskipun ungkapan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya sangat kental bahasa Indonesianya.
Seharusnya kalimat di atas diterjemahkan;
I am browsing the Internet atau
I am surfing the Internet.
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan ini ketika ketika ingin mengungkapkan suatu kegiatan membuka laman atau membaca artikel atau lainnya secara online.
2. Saya sangat suka bahasa Inggris.
I very much like English language. atau seringnya
I very like English.
Kalimat bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika ingin mengungkapkan kesukaan akan sesuatu dengan tingkat rasa suka yang lebih dari biasanya.
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris secara kata perkata mengikuti pola kalimat bahasa Indonesianya. Meskipun ungkapan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya begitu kental bahasa Indonesianya. Penutur asli jarang menggunakan ungkapan ini.
Seharusnya kalimat di atas tersebut di terjemahkan;
I like English very much. atau
I like English a lot.
Penutur asli, khususnya orang Amerika, umumnya menggunakan ungkapan ini ketika ketika ingin mengungkapkan kesukaan akan sesuatu dengan tingkat rasa suka yang lebih dari biasanya.
Frasa very much ataupun very tidak umum diletakkan antara Subyek I dan verb like, tapi diletakkan setelah obyek English oleh para penutur asli.
Sedangkan, untuk frasa English language, kita tidak perlu menuliskan kata language untuk kata bahasa Inggris karena dalam kata English itu sendiri sudah mengandung arti bahasa Inggris.
3. Saya pernah melihat hantu.
I ever saw a ghost.
Kalimat bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika menceritakan pengalaman yang terjadi pada satu waktu di masa lalu.
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris secara kata perkata mengikuti pola kalimat bahasa Indonesianya. Meskipun ungkapan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya bahasa Indonesianya cukup kental. Penutur asli jarang menggunakan ungkapan ini.
Seharusnya kalimat di atas tersebut di terjemahkan;
I have seen a ghost atau
I once saw a ghost.
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan ini ketika menceritakan pengalaman yang terjadi pada satu waktu di masa lalu dibandingkan menggunakan kata ever.
Kata " ever" sebaiknya tidak digunakan dalam menunjukkan kata "pernah" dalam kalimat positif, kecuali menunjukkan penegasan. Misalnya, she is the most beautiful girl I have ever seen.
Kata ever biasanya digunakan penutur asli pada kalimat negatif dan pertanyaan.
Misalnya,
Nothing ever happens to me in the evening.
Nobody ever helped me.
Do you ever sleep on the roof?
Have you ever been to Semarang?
Do you ever sleep on the roof?
Have you ever been to Semarang?
4. Ada makanan dari ibu Inem.
There's food from Mrs. Inem
Kalimat bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika memberitahukan pada orang lain kalau seseorang telah mengantarkan makanan.
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris secara kata perkata mengikuti pola kalimat bahasa Indonesianya. Meskipun ungkapan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya bahasa Indonesianya cukup kental. Ungkapan "Ada makanan dari ibu Inem" adalah umum dan berterima di telinga orang Indonesia tapi aneh dan lucu di telinga penutur asli bahasa Inggris karena penutur asli jarang menggunakan ungkapan ini.
Seharusnya kalimat di atas tersebut di terjemahkan;
We've got some food from Mrs. Inem. atau
Mrs. Inem gave us some food.
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan ini ketika memberitahukan pada orang lain kalau seseorang telah mengantarkan makanan.
5. Saya main ke rumah teman kemarin.
I played to my friend's house yesterday.
Kalimat bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika menceritakan kalau penutur telah mengunjungi tempat tinggal seseorang dalam waktu singkat. Kata main sering digunakan untuk menggantikan kata berkunjung lantaran kata ini sangat lazim digunakan penutur asli bahasa Indonesia. kata "play" pada konteks kalimat di atas bermakna "memainkan atau "mempermainkan". Bayangkan kalau kita "mempermainkan" rumah teman kita. Hehehe :)
Seharusnya kalimat di atas tersebut di terjemahkan;
I visited my friend yesterday.
I dropped by my friend's house yesterday.
I stopped by my friend's house yesterday.
I came by my friend's house yesterday.
I came over to my friend's house yesterday.
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan-ungkapan ini ketika dia meceritakan pada orang lain kalau dia telah bertandang mengunjungi tempat tinggal seseorang.
6. Saya dan keluarga saya pergi ke Jakarta pekan lalu.
I and my family went to Jakarta last weekend.
Frasa bahasa Inggris I and family ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika memberitahukan pada orang lain kalau dia dan orang lain, dalam hal ini keluarga, melakukan suatu kegiatan. Terjemahan ini sering terjadi lantaran susunan kata dalam frasa I and family mengikuti susunan frasa bahasa Indonesianya, saya dan keluarga saya. Frasa "I and my family" tidak berterima dan umum di telinga penutur asli bahasa Inggris.
Seharusnya kalimat tersebut di terjemahkan;
My family and I went to Jakarta last weekend.
Penutur asli umumnya menggunakan frasa "my family and I" untuk mengungkapkan frasa bahasa Indonesia "Saya dan keluarga saya"
7. Lengan saya patah.
My arm is broken.
Kalimat bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika penutur mengalami kecelakaan pada salah satu anggota tubuhnya.
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris secara kata perkata mengikuti pola kalimat bahasa Indonesianya. Meskipun ungkapan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya terasa sekali bahasa Indonesianya.
Seharusnya kalimat tersebut di terjemahkan;
I break my arm (terjadi sekarang ) atau
I broke my arm (sudah terjadi)
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan-ungkapan ini ketika dia menceritakan kecelakaan yang mengakibatkan salah satu anggota tubuhnya sakit atau terluka.
Mungkin kalimat "I break my arm" terdengar janggal di telinga kita. Seolah-olah kita sengaja mematahkan lengan kita sendiri, tapi begitulah cara dan kebiasaan penutur asli mengungkapkannya.
8. Apakah kamu barusan potong rambut?
Did you cut your hair?
Pertanyaan bahasa Inggris ini acap kali digunakan para pembelajar ketika penutur menanyakan seseorang yang baru saja tampak berpenampilan baru dengan potongan rambutnya.
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris secara kata perkata mengikuti pola kalimat bahasa Indonesianya. Pertanyaan "Did you cut your hair? bermakna "apakah kamu barusan memotong rambutmu (sendiri?) "
Meskipun ungkapan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya terasa sekali bahasa Indonesianya.
Seharusnya kalimat tersebut di terjemahkan;
Did you have your hair cut? atau
Did you get your hair cut?
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan pertanyaan ini ketika dia menanyakan seseorang yang baru saja terlihat berpenampilan baru dengan potongan rambutnya.
"Did you have your hair cut?"atau "Did you get your hair cut?"
bermakna "apakah barusan rambutmu dipotong (=orang lain memotong rambut mu)? "
9. Kamu sekolah di mana?
Where is your school?
Pertanyaan bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika penutur ingin mengetahui dimanakah lawan bicara bersekolah atau dimanakah sekolah orang tersebut belajar.
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris secara kata perkata persis seperti pada kalimat bahasa Indonesianya. Pertanyaan Where is your school?" bermakna "dimana (letak/lokasi) sekolah mu". Padahal maksud si penanya bukan seperti itu.
Meskipun pertanyaan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya terasa sekali bahasa Indonesianya.
Where do you go to school? atau
Where do you study?
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan pertanyaan ini ketika dia menanyakan seseorang belajar di sekolah mana.
10. Saya sarapan jam 6.
I am breakfast at 6.
Kalimat bahasa Inggris ini kerap kali digunakan para pembelajar ketika penutur ingin memberitahukan kalau dia biasanya sarapan pada jam tersebut.
Terjemahan ini sering terjadi karena menerjemahkan bahasa Inggris secara kata perkata persis seperti pada kalimat bahasa Indonesianya. Ungkapan I am breakfast bermakna "Saya adalah makanan yang disajikan di pagi hari". Padahal maksud si penanya bukan seperti itu.
Meskipun pertanyaan ini benar secara tata bahasa, tapi cita rasanya terasa kental sekali bahasa Indonesianya.
Seharusnya kalimat tersebut di terjemahkan;
I have breakfast at 6. atau
I eat breakfast at 6.
Penutur asli umumnya menggunakan ungkapan-ungkapan ini ketika dia mengungkapkan kebiasaan dia sarapan di pagi hari.
Dialog bercita rasa bahasa Inggris
Cita rasa bahasa Indonesia dalam percakapan bahasa Inggris terutama orang kedua di bawah ini begitu kental.
Dialog 1
|
In the classroom
|
|
Teacher |
: |
Do you understand? |
Students |
: |
Understand!! |
Seharusnya students menjawab Yes, I do atau Yes, we do. Atau lazimnya menjawab " I do" atau "we do"
Respon, Yes, I do jika merujuk diri sendiri, Yes, we do bila merujuk secara bersamaan, berterima dikalangan penutur asli bahasa Inggris.
Dialog 2
|
In the classroom
|
|
Teacher |
: |
Are you ready? |
Students |
: |
Ready!! |
Seharusnya students menjawab Yes, I am atau Yes, we are. Atau lazimnya menjawab I am atau we are.
Respon, Yes, I am jika merujuk diri sendiri, Yes, we are bila merujuk secara bersamaan, berterima dikalangan penutur asli bahasa Inggris.
Dialog 3
|
At home
|
|
Andy |
: |
Do you have the book? |
Lisa |
: |
Yes, I have |
Respon ini lebih berterima di kalangan penutur aslinya.
Dialog 4
|
In the canteen
|
|
Andy |
: |
What is your hobby? |
Lisa |
: |
My hobby is swimming |
Seharusnya Lisa menjawab "I like swimming"
Atau cara lainnya Lisa bisa menjawab:
" I do like swimming"
" I love swimming"
" I am keen on swimming"
Sebenarnya jawaban Lisa diatas tidak salah, hanya saja jarang penutur asli pada umumnya menjawab pertanyaan tentang hobi dengan jawaban demikian.
Mari kita latihan!
Coba terjemahkan beberapa kalimat di bawah ke dalam bahasa Inggris bercita rasa bahasa Inggris!
Singkatnya, saya garis bawahi bahwa cita rasa berbahasa bukan berbicara mengenai benar atau tidaknya sebuah ujaran, ungkapan, kalimat ataupun pertanyaan menurut kacamata tata bahasa, tapi lebih kepada bagaimanakah suatu ungkapan bahasa tersebut lazim digunakan oleh penutur aslinya.
Tuliskan jawaban sobat dikolom komentar dibawah!
1. Saya sedang tidak enak badan.
2. Saya masuk angin.
3. Saya main henpon.
4. Jari saya teriris.
5. Bahasa Inggris saya tidak begitu lancar.
6. Saya ngga pintar komputer.
7. Saya ngga bisa besok.
8. Baju itu cocok di kamu.
9. Kamu barusan mengecat kamarmu.
10. Kamu bekerja di perusaan mana?
Sebagai contoh dalam bahasa Indonesia berikut, misalnya "Komputer ini terkoneksi secara daring." Kata 'daring' menurut tata bahasa Indonesia adalah benar dan baku, akan tetapi tidak berterima secara umum oleh para kalangan penutur asli bahasa Indonesia. Orang Indonesia sudah terlanjur akrab dengan istilah online.
Contoh lainnya, pertanyaan Jam berapa sekarang? sudah sangat akrab ditelinga kita dan berterima oleh penutur asli bahasa Indonesia meskipun kita tahu bahwa pertanyaan ini tidak baku menurut tata bahasa dalam bahasa Indonesia. Padahal pertanyaan yang baku menurut tata bahasa adalah Pukul berapakah sekarang?
Setiap bahasa di seluruh penjuru dunia memiliki cita rasanya masing-masing. Ketika kita salah membubuhkan cita rasanya, maka rasa bahasa tersebut akan terasa aneh di lidah, err.. maksudnya di telinga penutur asli.
0 Response to "Bagaimanakah Rasanya Berbahasa Inggris Bercita Rasa Bahasa Inggris?"
Post a Comment