Apa Saja yang Patut Diketahui untuk Menjadi Seorang Penerjemah?
Seperti yang pernah saya tulis mengenai Apa Kata Mereka Tentang Menerjemahkan, kebanyakan orang pada umumnya tidak mengetahu bahwa seorang penerjemah menerjemahkan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran bukanlah seperti membalikkan telapak tangan, tapi melalui proses yang tidak mudah dan membutuhkan waktu yang tidak dapat dikatakan singkat.
Karena berbagai alasan, banyak orang berpendapat bahwa apabila seorang penutur asli suatu bahasa, misalnya penutur asli bahasa Indonesia, akan mampu menerjemahkan bahasa Indonesia dengan lebih baik.
Atau seseorang yang mampu berbicara dua bahasa sekaligus, misalnya bahasa Indonesia dan bahasa Inggris akan mampu menerjemahkan kedua bahasa tersebut dengan lebih baik.
Hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Menerjemahkan suatu teks merupakan sebuah keterampilan dan sebuah karya seni.
Ibarat seseorang yang bisa melihat banyak warna tidak berarti menjadikan dia seorang pelukis hebat.
Menafsirkan bahasa lisan dan menerjemahkan bahasa tulisan adalah hal yang berbeda. Keduanya berbeda dalam tingkatan kata, tingkatan gaya bahasa, tingkatan konteks serta tingkatan tata bahasa.
Oleh sebab itu, orang yang lancar berbicara suatu bahasa belum tentu bisa menerjemahkan. Demikian pula sebaliknya.
Hal ini pulalah yang membedakan antara seorang interpreter dan seorang penerjemah.
Secara kasat mata, perbedaan antara interpreter dan penerjemah terletak hanya pada medianya. Seorang interpreter menerjemahkan secara lisan, sedangkan penerjemah menerjemahkan teks tertulis. Keduanya mensyaratkan kecintaan pada bahasa dan pengetahuan akan lebih dari satu bahasa.
Maka sobat perlu menyimak bagaimana dan apa saja yang diperlukan untuk menjadi seorang penerjemah?
Seseorang yang berkeinginan menjadi seorang penerjemah yang baik harus memenuhi empat syarat utama seperti yang dituliskan berikut:
Dengan kata lain, bahasa yang gunakan pada teks yang ingin kamu terjemahkan.
Misalnya, bahasa yang digunakan pada dokumen asli adalah bahasa Indonesia, maka bahasa Indonesia adalah bahasa sumber.
Dengan menguasai bahasa sumber, seseorang penerjemah mengetahui seluk-beluk keistimewaan dan keganjilan dari bahasa sumber, supaya seorang penerjemah dapat membedakan, menelusuri dan menganalisa makna yang terkandung dalam teks asal. Dan dengan demikian, seorang penerjamah dapat menafsirkan maksud dari bahasa sumber dengan tepat.
Misalnya dokumen asli menggunakan bahasa Indonesia, kemudian dialih bahasakan menjadi bahasa Inggris, maka bahasa Inggris adalah bahasa sasaran atau bahasa penerima.
Tidak hanya menguasai bahasa sumber, seorang penerjemah dituntut untuk mengetahui dan mengenal seluk beluk bahasa penerima - stuktur yang meliputi tata bentuk, tata kata, tata kalimat dan tata makna sehingga hasil terjemahan tidak hanya terlihat berubah bahasanya, tapi makna dan maksud dari bahasa sumber dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah.
Sehingga hasil terjemahan yang dihasilkan benar-benar dapat dimengerti serta terlihat tidak asing oleh pembaca dokumen dari hasil terjemahan.
Misalnya, bidang yang diterjemahkan adalah akuntansi. Maka penerjemah tersebut harus mengetahui istilah-istilah akuntansi yang memang sering digunakan oleh para praktisi akuntansi meskipun istilah-istilah akuntansi tersebut merupakan hal yang baru bagi si penerjemah.
Penerjemah tidak hanya sekedar memindahkan perkataan-perkataan dari bahasa sumber kemudian menggantikan perkataan-perkataan tersebut ke dalam bahasa penerima tetapi penerjemah juga bertanggungjawab untuk memindahkan ide atau gagasan, maksud dan gaya teks yang diterjemahkan.
Hal ini hanya bisa dilakukan apabila proses penerjemahan dibantu oleh teori dan pengalaman yang memadai dalam proses menerjemahkan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.
Sehingga hasil karya terjemahan benar-benar akurat dan dapat diterima oleh para pembaca hasil terjemahan.
Singkatnya, ada empat hal utama syarat untuk menjadi seorang penerjemah bahasa yang baik mencakup menguasai bahasa asal dan bahasa sasaran serta memiliki pemahaman yang memadai baik itu dalam bidang area terjemahan,, dan juga teori maupun pengalaman yang cukup.
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel. Kiranya catatan ini dapat menjawab rasa ingin tahu sobat mengenai apa yang menjadikan seorang pernerjemah. Sampai bersua kembali dengan artikel-artikel lainnya.
Karena berbagai alasan, banyak orang berpendapat bahwa apabila seorang penutur asli suatu bahasa, misalnya penutur asli bahasa Indonesia, akan mampu menerjemahkan bahasa Indonesia dengan lebih baik.
Atau seseorang yang mampu berbicara dua bahasa sekaligus, misalnya bahasa Indonesia dan bahasa Inggris akan mampu menerjemahkan kedua bahasa tersebut dengan lebih baik.
![]() |
Cara Menjadi Penerjemah - langitbirukata.com |
Hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Menerjemahkan suatu teks merupakan sebuah keterampilan dan sebuah karya seni.
Hanya karena seseorang mampu berbicara lebih dari satu bahasa tidak serta merta membuat dia menjadi seorang pernerjemah yang handal.
Ibarat seseorang yang bisa melihat banyak warna tidak berarti menjadikan dia seorang pelukis hebat.
Menafsirkan bahasa lisan dan menerjemahkan bahasa tulisan adalah hal yang berbeda. Keduanya berbeda dalam tingkatan kata, tingkatan gaya bahasa, tingkatan konteks serta tingkatan tata bahasa.
Oleh sebab itu, orang yang lancar berbicara suatu bahasa belum tentu bisa menerjemahkan. Demikian pula sebaliknya.
Hal ini pulalah yang membedakan antara seorang interpreter dan seorang penerjemah.
Secara kasat mata, perbedaan antara interpreter dan penerjemah terletak hanya pada medianya. Seorang interpreter menerjemahkan secara lisan, sedangkan penerjemah menerjemahkan teks tertulis. Keduanya mensyaratkan kecintaan pada bahasa dan pengetahuan akan lebih dari satu bahasa.
Hal-Hal yang Menjadikan seorang Penerjemah
Apabila sobat berkeinginan menjadi seorang penerjemah, entah itu menerjemah sebuah teks lagu, teks abstrak, teks novel, teks buku dan lain sebagainya.Maka sobat perlu menyimak bagaimana dan apa saja yang diperlukan untuk menjadi seorang penerjemah?
Seseorang yang berkeinginan menjadi seorang penerjemah yang baik harus memenuhi empat syarat utama seperti yang dituliskan berikut:
Menguasai Bahasa Sumber
Bahasa sumber adalah bahasa yang ditulis dalam dokumen asli.Dengan kata lain, bahasa yang gunakan pada teks yang ingin kamu terjemahkan.
Misalnya, bahasa yang digunakan pada dokumen asli adalah bahasa Indonesia, maka bahasa Indonesia adalah bahasa sumber.
Dengan menguasai bahasa sumber, seseorang penerjemah mengetahui seluk-beluk keistimewaan dan keganjilan dari bahasa sumber, supaya seorang penerjemah dapat membedakan, menelusuri dan menganalisa makna yang terkandung dalam teks asal. Dan dengan demikian, seorang penerjamah dapat menafsirkan maksud dari bahasa sumber dengan tepat.
Memahami Bahasa Sasaran
Bahasa sasaran atau juga disebut bahasa penerima adalah bahasa yang tulis dari hasil menerjemahkan dari dokumen asli.Misalnya dokumen asli menggunakan bahasa Indonesia, kemudian dialih bahasakan menjadi bahasa Inggris, maka bahasa Inggris adalah bahasa sasaran atau bahasa penerima.
Tidak hanya menguasai bahasa sumber, seorang penerjemah dituntut untuk mengetahui dan mengenal seluk beluk bahasa penerima - stuktur yang meliputi tata bentuk, tata kata, tata kalimat dan tata makna sehingga hasil terjemahan tidak hanya terlihat berubah bahasanya, tapi makna dan maksud dari bahasa sumber dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah.
Memahami Bidang Ilmu yang Diterjemahkan
Untuk menjamin supaya makna atau maksud yang terkandung dalam teks asal dapat dipindahkan dengan tepat dan sempurna dari bahasa sumber ke dalam bahasa penerima, seseorang penerjemah harus mengetahui dengan secukupnya bidang yang hendak diterjemahkan.Sehingga hasil terjemahan yang dihasilkan benar-benar dapat dimengerti serta terlihat tidak asing oleh pembaca dokumen dari hasil terjemahan.
Misalnya, bidang yang diterjemahkan adalah akuntansi. Maka penerjemah tersebut harus mengetahui istilah-istilah akuntansi yang memang sering digunakan oleh para praktisi akuntansi meskipun istilah-istilah akuntansi tersebut merupakan hal yang baru bagi si penerjemah.
Mengetahui Teori dan Praktek Menerjemahkan
Penerjemah tidak hanya sekedar memindahkan perkataan-perkataan dari bahasa sumber kemudian menggantikan perkataan-perkataan tersebut ke dalam bahasa penerima tetapi penerjemah juga bertanggungjawab untuk memindahkan ide atau gagasan, maksud dan gaya teks yang diterjemahkan.Hal ini hanya bisa dilakukan apabila proses penerjemahan dibantu oleh teori dan pengalaman yang memadai dalam proses menerjemahkan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.
Sehingga hasil karya terjemahan benar-benar akurat dan dapat diterima oleh para pembaca hasil terjemahan.
Singkatnya, ada empat hal utama syarat untuk menjadi seorang penerjemah bahasa yang baik mencakup menguasai bahasa asal dan bahasa sasaran serta memiliki pemahaman yang memadai baik itu dalam bidang area terjemahan,, dan juga teori maupun pengalaman yang cukup.
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel. Kiranya catatan ini dapat menjawab rasa ingin tahu sobat mengenai apa yang menjadikan seorang pernerjemah. Sampai bersua kembali dengan artikel-artikel lainnya.
0 Response to "Apa Saja yang Patut Diketahui untuk Menjadi Seorang Penerjemah? "
Post a Comment