Tentang

Sobat, penasaran dengan langit biru? Saya sungguh terharu sobat menyempatkan diri meluangkan waktu untuk membuka laman ini dan membaca kisah ini.


Benarkah Namanya langit biru?

Langit biru bukanlah nama aslinya. Nama dia sebenarnya adalah Indra, nama yang mungkin sudah tidak asing di telinga banyak orang. Kata orang-orang, nama ini nama pasaran, tapi nama Indra pastinya mempunyai makna yang mendalam bagi kedua orang tuanya.

Indra adalah anak kedua dari enam bersaudara dari keluarga biasa saja. Sebuah keluarga yang tidak bisa dibilang keluarga kecil. Sebuah keluarga yang bukan dari keluarga terpandang dan bukan pula dari keluarga yang memiliki segalanya. Namun, hanyalah sebuah keluarga biasa.


Dari Manakah langit biru?

Indra terlahir di Surabaya. Karena alasan yang belum dimengerti oleh anak seusianya, dia beserta keluarganya harus pindah ke Banjarmasin, tempat dimana kedua orang tuanya dilahirkan. Dan juga karena alasan yang sama, dia akhirnya menginjakkan kakinya di Semarang.

Indra kecil adalah seorang yang pemalu, minder, dan penyendiri. Oleh karena itu, dia tidak mempunyai banyak teman. Karena dia seringnya tidak percaya diri dan takut berbicara dengan orang lain, teman dia hanyalah teman sebangku di kelasnya dan teman dia satu-satunya yang paling setia adalah dunianya sendiri.

Hingga suatu ketika, dia disadarkan dan terbuka matanya kalau dia berbeda dari anak-anak sebayanya. Indra kecil tumbuh menjadi anak yang kian hari semakin rendah diri. Dan ditambah lagi, dia selalu takut juga tidak percaya diri tatkala berbicara dengan orang lain. Hal ini diperburuk lagi karena sifat ayahnya yang keras dalam kesehariannya menghadapi anak-anaknya.

Tidak berbeda dengan di rumah, di sekolah Indra sangat membenci pelajaran olahraga. Andaikan saja dia bisa meminta, dia mungkin berharap pelajaran ini tak pernah ada di muka bumi. Entah kenapa dia begitu membencinya. Yang dia tahu setiap pelajaran ini, dia hanya duduk menyendiri di dalam kelas memandangi deretan kursi, meja dan langit-langit ruangan kelas. Dan dia hanya bisa melihat dari balik kaca jendela dan mengagumi teman-temannya yang berlari-larian kesana kemari hingga melompat riang di lapangan.


Langit Kelabu

Hari-hari Indra berlalu seperti bergantinya malam dan siang atau pun pagi dan petang, silih berganti tanpa tahu hari esok akan seperti apa.

Indra yang sebenarnya belum mengerti arti sebuah senyum bahagia, tapi dia harus berhadapan dengan rentetan peristiwa yang tidak pernah dibayangkannya sebelumnya. Tatkala kakak sulungnya pergi meninggalkan rumah tanpa sepatah katapun. Selang tak berapa lama, ibunya yang sangat disayanginya dan selalu menguatkan dia harus meninggalkan dia dan adik-adiknya selamanya. Beberapa tahun kemudian, ayahnya menderita stroke dan akhirnya juga meninggalkan mereka semuanya.

Semenjak itu, dia dan adik-adiknya harus menerima kalau mereka berbeda dengan anak-anak kebanyakan. Bahwa hari-hari mereka takkan pernah sama lagi dengan hari-hari sebelumnya.

Di saat teman-temannya berkonsentrasi belajar di sekolah atau di kampus, dia harus berpikir bagaimana caranya harus membayar buku-buku pelajaran, perlengkapan sekolah, biaya sekolah dan belajar di waktu yang sama.

Di saat teman-temannya dapat mengadu ketika masalah menghampiri, dia tidak tahu entah dengan siapa dia menceritakan keluh kesahnya.


Secercah Cahaya

Beranjak remaja, tidak banyak yang berubah pada diri Indra. Indra remaja tetaplah Indra yang sama seperti Indra kecil.

tentang langitbiru
Hingga suatu hari, sepupu Indra mengajaknya untuk ikut kursus bahasa Inggris. Dengan sekuat tenaga, Indra berusaha menolak ajakan sepupunya, tapi akhirnya dia mengganguk setuju untuk ikut kursus meskipun untuk itu dia harus merelakan uang sakunya untuk membayar kursus.

Indra remaja yang awalnya tidak menyukai bahasa Inggris sama sekali. Namun, sedikit demi sedikit seiring denting waktu berlalu, dia mulai menggemari bahasa Inggris. Buku-buku bahasa Inggris mulai dia lahap meskipun buku-buku itu sebenarnya tidak pernah dia beli.

Setiap akhir pekan dengan bersepeda, dia menyambangi sebuah toko buku yang jaraknya lumayan membuat capek kedua kakinya.

Lantaran, isi kantong sakunya lebih sering kosong dari pada terisi, dia hanya sekedar membaca sambil berdiri hingga telapak kedua kakinya keram dan sulit untuk berjalan .


Kenapa langit biru?

Ketika dia dipercaya menjadi seorang asisten guru bahasa Inggris, di sinilah dia mulai melihat langit biru.

Yang biasanya, hari demi hari, bulan demi bulan, hingga tahun berganti tahun, dia hanya melihat langit kelabu. Tiada hari hanya ada derai tetesan hujan di langit yang diliputi mendung. Kini langit itu mulai terlihat dihiasi pelangi warna warni. Hingga perlahan langit itu berwarna biru.

Indra kecil yang dulunya pendiam, pemalu dan minder. Kini berani bicara di depan orang, bahkan di depan banyak orang. Indra kecil yang dulunya pemurung. Kini kita bisa melihat sebuah senyum terpancar di wajahnya. Indra kecil yang dulunya sibuk berteman dengan dunianya sendiri. Kini dia berani membuka matanya untuk memandang langit biru.

Langit biru menyiratkan sebuah harapan. Tidak setiap hari dia dapat melihat langit biru. Terkadang langit itu terlihat mendung. Terkadang pula langit itu tampak gelap gulita. Bahkan terkadang langit itu tak nampak sama sekali. Namun, satu hal yang bisa dia lakukan adalah berdoa dan berharap senantiasa kalau dia bisa melihat langit biru.

Hanya seorang pria biasa di bawah langit biru



I n d r a
26 April 2016

4 Responses to "Tentang"

  1. Mas indra tinggal disemarang yah sekrg?
    sy ismail dr Makassar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes I do. It's good to have you around, mas ismail.

      Delete
  2. Ada aplikasinya tidak mas indra ????

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sorry to let you down. We don't have the apps yet. Maybe, we will

      Delete
Silakan berkomentar yang santun dan sesuai topik. Hanya komentar yang memenuhi kebijakan yang akan ditampilkan. Baca selengkapnya di Kebijakan Komentar